Label

Senin, 30 Mei 2016

Modul KK B bagi Guru Pembelajar Mata pelajaran Fisika SMA

https://firmanlaurensius.wordpress.com/2016/05/30/modul-kk-b-pedagogi-teori-belajar-dan-implementasinya-dalam-pembelajar-ipa/

Silahkan

Sabtu, 21 Mei 2016

Pedoman Umum Guru Pembelajar (draft) bagi Peserta

PENGENALAN PROGRAM GURU PEMBELAJAR dari Ballroom Ciputra Jakarta

Dari Ballroom Ciputra Jakarta, Sabtu 21 Mei 2016 Secara resmi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan membuka acara Pengenalan Program Guru Pembelajar. saya selaku peserta Nara Sumber Nasional mengikuti acara ini dari Neo + Jogjakarta melalui teleconference. Mengutip apa yang saya baca di Kata pengantar, Profesi guru harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.Guru yang profesional wajib melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Salah satu caranya adalah melalui Program Guru Pembelajar. Guru Pembelajar adalah guru yang ideal yang terus belajar dan mengembangkan diri atau upgrade di setiap saat dan dimanapun. Hanya dari guru yang terus belajar dan berkarya akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkunagannya. Untuk melaksanakan program Guru Pembelajar telah dikembangkan tiga moda, yakni Tatap muka, Daring dan Kombinasi. Hasil yang ingin diharapkan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan Narasumber Nasional Guru Pembelajar adalah: Paradigma yang sama dalam menyukseskan Program Guru Pembelajar dan Strategi yang sama dalam memfasilitasi GP agar tercipta proses belajar mengajar yang interaktif dan inspiratif sehingga guru mau melaksanakan peningkatan kompetensi secara mandiri. Peserta kegiatan Pelatihan Narasumber Nasional Guru Pembelajar adalah NS yang berasal dari Tim Pengembang Modul, Dosen, Widyaiswara dan guru yang representatif. Adapun materi yang akan dibahas adalah: 1. Overview Program peneingkatan Kompetensi Guru Pembelajar 2. Literasi TIK pendukung pembelajaran Daring 3. Pendekatan Andragogi 4. Kajian dan simulasi penggunaan modul peningkatan kompetensi guru pembelajar yang meliputu: Fitur-fitur Moodle, Materi Pedagogik, Materi Profesional dan Simulasi Pembelajaran Moda Daring 5. Pengembangan butir soal harapan saya dalam pelatihan ini semoga berhasil dengan pengetahuan yang mumpuni sehingga mampu memfasilitasi Guru Pembelajar dengan baik. berikut ini adalah link untuk melihat Pedoman Umum Guru Pembelajar bagi peserta, meskipun dalam bentuk draft, diharapkan bisa membantu. selamat membaca

Kamis, 19 Mei 2016

Senin, 09 Mei 2016

20 Siswa Peraih Nilai UN SMA Tertinggi di Indonesia

Baca dari Pojoksatu.id tentang hasil nilai UN SMA 2016 BERIKUT BERITA LENGKAPNYA: POJOKSATU.id, JAKARTA – Hasil ujian nasional berbasis komputer (UNBK) SMA, SMK, dan MA telah diumumkan. Siapa peraih nilai UN SMA tertinggi di Indonesia? Di Bali, nilai UN SMA tertinggi untuk program IPA diraih oleh Maria Septiana Parmonang Aroean, siswi SMAN 4 Denpasar dengan nilai 564,5. Peraih nilai UN SMA tertinggi kedua adalah Ni Putu Ika Regina Maharani yang juga dari SMAN 4 Denpasar (560,5). Kemudian di posisi ketiga ditempati I Made Dwi Mertadiyasa dari SMAN 1 Gianyar (559,5). Sementara siswa peraih jumlah nilai tertinggi UN SMA untuk program IPS yakni Kadek Sanjaya dari SMAN Bali Mandara (524,0), Ni Nyoman Ari Tati Ratnasari dari SMAN 4 Denpasar (517,0) dan Nanda Amedina Putri (SMAN 4 Denpasar (513,5). Di Surabaya, peraih nilai UNBK SMA tertinggi untuk program IPA yakni Sekar Wangi dari SMAN 5 Surabaya dengan nilai rata-rata 91,33. Peraih nilai UNBK SMA tertinggi untuk program IPS adalah Selly Kurniawati dari SMAN 2 Surabaya, dengan nilai rata-ratanya 87,75. Sedangkan untuk jurusan Bahasa diraih oleh siswa SMA Katolik Santa Agnes, Albertus Raymond Gunardi dengan nilai 82,42. “Berdasarkan rata-rata, sekolah yang meraih nilai tertinggi jurusan IPA adalah SMAN 5 dengan nilai rata-rata 79,68, dan SMAN 15 meraih peringkat tertinggi jurusan IPS dengan nilai 77,87,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan. Di Lampung, peraih nilai UN SMA tertinggi untuk program IPA yakni Wiranty Prayoga Ningmandiri, siswi SMA Negeri 2 Bandar Lampung. Sedangkan nilai UNBK SMA tertinggi untuk jurusan IPS diraih oleh siswa SMA Alkautsar, Silviana Nastiti Putri. Sementara nilai tertinggi UNBK SMK diraih Suldi, siswa SMK Negeri 1 Pagar Dewa, Lampung Barat. Di Kota Bekasi, hasil kelulusan UN SMA diumumkan Sabtu (7/5/2016) hari ini. Kepala Dinas Pendikan Kota Bekasi Rudi Sabarudin menjelaskan, pihaknya telah menerima hasil UN pada Kamis (5/5/2016). Hasilnya, kini diserahkan kepada masing-masing sekolah untuk kemudian diakumulasikan dengan nilai Ujian Sekolah (US) untuk mendapatkan hasil akhir kelulusan siswa, Jumat (6/5/2016). Adapun hasil UN Tertinggi IPA diraih oleh siswa SMK Kristen Penabur Summarecon, Sebastian Dumohar Jeremiah Sihombing dengan nilai Bahasa Indonesia 92.0, Bahasa Inggris 86.0, Matematika 92.5, Fisika 95.0, Kimia 95.0, Biologi 92.5 total nilai 553.0. Selanjutnya untuk UN Tertinggi IPS diraih oleh siswa SMAN 1 Kota Bekasi, Muhammad Naufal Bagoes Ramadhani dengan nilai Bahasa Indonesia 86.0, Bahasa Inggris 94.0, Matematika 97.5, Ekonomi 92.5, Sosiologi 78.0, Geografi 88.0 total nilai 536.0. Sedangkan tingkat SMK peraihan UN tertinggi oleh siswa SMK Strada Budi Luhur, Yonathan dengan hasil nilai Bahasa Indonesia 94.0, Bahasa Inggris 90.0, Matematika 92.5, Kompetensi 91.0. “Untuk hasil kelulusan akan diumumkan 7 Mei, yakni dari hasil nilai ujian sekolah digabungkan dengan nilai UN. Jadi hasil UN ini saya ingatkan lagi, bukan hasil kelulusan,” tandas Rudi.

Selasa, 03 Mei 2016

Jasad Astronot yang tewas di luar angkasa

https://plus.google.com/share?url=http://manado.tribunnews.com/2016/04/26/diapain-ya-jasad-astronot-yang-tewas-di-luar-angkasa

Senin, 02 Mei 2016

National Education Day: Inspiration from the Classroom ST SULARTO

National Education Day: Inspiration from the Classroom ST SULARTO May 2, 2016 09:08 GMT+7 Ikon komentar 0 comment(s) Observing May 2, the birthday of Ki Hadjar Dewantara (1889-1959) an influential education figure and the first Indonesian education minister, as National Education Day means treading in his revolutionary footsteps. Students sell homemade snacks to their fellows at state vocational school SMK Negeri 2 Salatiga in Central Java on Friday (29/4/2016). This routine activity helps raise money for their families and trains them in self-reliance. Kompas/FERGANATA INDRA RIATMOKOStudents sell homemade snacks to their fellows at state vocational school SMK Negeri 2 Salatiga in Central Java on Friday (29/4/2016). This routine activity helps raise money for their families and trains them in self-reliance. With the Tamansiswa Institute, the institutional education he established on July 22, 1922, he created a vehicle to gain independence. It was revolutionary and anti-colonial. Among the many educational institutions established before Indonesia's independence, the Tamansiswa Institute in Yogyakarta was the most prominent. Unfortunately, the name of Ki Hadjar Dewantara has begun to disappear. According to research recently conducted by Ki Tato Darmanto, the chairman of the Tamansiswa Family, of 100 respondents in high schools (SMA) and vocational schools (SMK) only 40 percent knew about Ki Hadjar Dewantara. Of the 40 percent who claimed to know of him, only 10 percent understood about his thoughts. In conclusion, of the 100 respondents, only four people knew about the thoughts of Ki Hadjar Dewantara. Culture and Education Minister Anies Baswedan says that Ki Hadjar established his educational system a century ago, long before the Finnish educational praxis that we always refer to and admire. In addition to Tamansiswa, the other two educational institutions that stand out are Kweekschool (teaching school) Tanobato, North Sumatra, with its leader Willem Iskander (1840-1876), and the National Institute of Syafei (INS) Kayutanam, West Sumatra, with its leader Engku Mohammad Syafei (1893-1969). The three institutions, with their own characters and magnitude, developed the idea of nationality and the right to independence. Therefore, these three schools were described by historian Anhar Gonggong as the ethnical embryo of nationalism that later developed into nationalism. Willem Iskander put forward the ideas of human rights (free from colonialism) and the equal rights between women and men, as well as the abolition of slavery. He was the first to promote the strategic role of the teacher, according to Basyral Harahap - researcher and author of more than 20 books about Willem Iskander. Kweekschool Tanobato was different from the three other teaching schools in the same era, which were located in Bukittinggi, Surakarta, and Bandung. When Ki Hadjar established Tamansiswa - enriched through regular meetings of the Selasa Kliwon Group, its purpose was clear: the antithesis of the Dutch educational praxis, and a spirit of independence as a nation striving for freedom. The attitude and principles were seen in the fight against illegal school ordinances, the efforts made by the invaders to control private schools, which was enacted on October 1, 1932. Identical Ki Hadjar entered the field of education as an accumulation of the struggle to be free from colonization. Education was part of the activities he carried out in addition to journalism and politics. Engku Syafei, from the beginning, had determined and selected the field of education as an important means in fighting for independence. With regard to methods, Tamansiswa, Kweekschool Tanobato and INS Kayutanam were identical. All three put forward education and teaching as part of the process of self-reliance and independence. Willem's educational system was perhaps not as complete as those developed by Ki Hadjar and Engku Syafei. During the era of Willem Iskander, the educational praxis promoted by Kreschensteiner, Montessori, Rabindanath Tagore (which greatly influenced Engku Syafei and Ki Hadjar) did not exist. This education praxis emerged only in the late 19th century and early 20th century. Unlike Willem, who explicitly used prose and poetry as a means to inspire nationalism and independence, Ki Hadjar utilized political parties and journalistic activities in addition to education. Engku Syafei focused on development work as the main asset in promoting the inspiration for freedom, as the rights of the colonized people. The main points were that independence, freedom and dignity were found in their educational ideas, even as a new stream of educational theories. Engku Syafei was known for his idea of the soul, muscle, and hands as the main tools for independence. Daoed Joesoef included education as part of the culture. Driyarkara, meanwhile, called it humanization. Among the three important figures inspiring independence through educational institutions (without excluding the other institutions), with deep thought and combining the new streams of education with the local culture (Java), HAR Tilaar placed Ki Hadjar Dewantara in the same position as Paulo Freire (1921-1997), writer and educational philosopher in his great book Pedagogy of the Oppressed (published in 1969), which was three years later followed by his book, Pedagogy of Hope.

View Statistik blogku selama 3 bulan

Versi Dapodik Terbaru Semester 2 Tahun Ajaran 2015 2016 Telah Rilis

ijin share; Yth dinas pendidikan prov/kabkota dan seluruh kepala sekolah setanah air. Kami informasikan bahwa dalam rangka pemutakhiran data dapodik untuk semester 2 tahun ajaran 2015/2016 segera dimulai dengan menggunakan aplikasi versi terbaru, yaitu dapodik versi 4.1.0 untuk jenjang dasar (SD, SMP, SLB) yang dapat diakses di web dapo.dikdas.kemdikbud.go.id dan dapodik versi 8.3.0 untuk jenjang menengah (SMA dan SMK). Dalam rangka meningkatkan layanan data dan informasi, dengan hormat kami informasikan beberapa hal berkaitan dengan penjaringan Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah (DAPODIKDASMEN) semester II tahun pelajaran 2015/2016 sebagai berikut : Pemutakhiran data dapodik sekolah untuk Tahun Pelajaran 2015/2016 semester II menggunakan Aplikasi Dapodik versi 4.1.0 untuk jenjang SD, SMP dan SLB, dan versi 8.3.0 untuk jenjang SMA dan SMK yang dapat diakses di web dapo.dikdas.kemdikbud.go.id dan dapo.dikmen.kemdikbud.go.id. Dinas pendidikan kabupaten/kota segera mensosialisasikan dan melakukan Bimbingan Teknis kepada operator sekolah di wilayah kabupaten/kota masing-masing. Web pendataan yang semula beralamat di dapo.dikdas.kemdikbud.go.id dan dapo.dikmen.kemdikbud.go.id akan segera diintegrasikan ke dalam dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id, dengan demikian seluruh aktivitas dan manajemen pendataan dimigrasi ke alamat baru tersebut yang akan diluncurkan paling lambat akhir Januari 2016. Pengelolaan data jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah disatukan dalam Kelompok Kerja Data Pendidikan (KK Datadik) dengan menerbitkan Surat Keputusan pembentukan KK Datadik provinsi/kabupaten/kota terbaru dengan melibatkan operator pendataan dapodikdas dan dapodikmen sebelumnya. Untuk menjamin validitas faktual data dapodik yang dikirimkan oleh sekolah melalui online, maka kepala sekolah wajib mengunduh, mengesahkan sekaligus menyerahkan dokumen pakta Integritas yang dapat diakses di dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id ke KK Datadik kabupaten/kota. Diharapkan sekolah dapat memutakhirkan data semester II dan mengirimkan data ke pusat selambat-lambatnya pada tanggal 29 Februari 2016. Aplikasi dapodik versi 4.1.0 jenjang dasar (SD, SMP dan SLB) sudah tersedia dan dapat dimulai perhari ini, sedangkan aplikasi dapodik versi 8.3.0 jenjang menengah (SMA dan SMK) masih dalam proses uji coba, diharapkan minggu ke 3 bulan januari dapodik versi 8.3.0 akan segera terbit. Diharapkan operator sekolah dapat memutakhirkan data periode semester2 sesegera mungkin dan paling lambat data dikirimkan ke pusat untuk periode semester 2 ini pada tanggal 29 februari 2016. Seluruh sekolah tanpa kecuali yang dibawah naungan KEMDIKBUD wajib melakukan pemutakhiran data dapodik melalui aplikasi yang sudah disiapkan. Seluruh layanan dan konsultasi yang tersedia sudah terbentuk sejak awal baik dari dinas pendidikan provinsi , kabupaten kota yang lebih diknal dengan KKDATADIK dan helpdesk pusat. Juga dengan forum-forum pendataan yang sudah tersedia yang dibentuk oleh para relawan dapodik, Dengan demikian diharapkan layanan pendataan dapat mempermudah para operator sekolah dalam bekerja. Beberapa item log perubahan dapodik versi 4.1.0 sebagai berikut : [1] Penambahan panjang karakter nama pesera didik menjadi 100 karakter [2] Penambahan panjang karakter "Judul Buku" menjadi 200 karakter pada tabel Buku yang Pernah Ditulis PTK [3] Penambahan panjang karakter "Penyelenggara Diklat" menjadi 100 karakter pada tabel Diklat PTK [4] Penambahan kolom "Sertifikat Diklat" pada tabel Diklat PTK [5] Penambahan panjang karakter "Publikasi" menjadi 150 karakter pada tabel Karya Tulis PTK [6] Penambahan kolom "URL Publikasi" pada tabel Karya Tulis PTK [7] Penambahan panjang karakter "Nama" menjadi 50 karakter pada tabel Kesejahteraan PTK [8] Penambahan panjang karakter "Penyelenggara" menjadi 100 karakter pada tabel Kesejahteraan PTK [9] Penambahan panjang karakter "SK Layanan Khusus" menjadi 80 karakter pada tabel Layanan Khusus [10] Penambahan panjang karakter "SK Mengajar" menjadi 80 karakter pada tabel Pembelajaran [11] Penambahan panjang karakter "Instansi" menjadi 100 karakter pada tabel Penghargaan PTK [12] Perbaikan penjelasan mengenai isian no SKHUN, No Peserta Ujian Nasional, dan No Seri Ijazah [13] Pencegahan sinkronisasi jika masih ada data yang invalid [14] Penginputan NIK harus 16 digit pada tabel Peserta Didik [15] Penginputan NIK harus 16 digit pada tabel PTK [16] Pencegahan pemilihan kebutuhan khusus dilayani pada tabel Sekolah sebelum memasukan data pada tabel Program Inklusi untuk jenjang SD dan SMP Reguler [17] Formulir Sekolah baru [18] Formulir PTK baru [19] Formulir Peserta Didik baru [20] Keterangan tambahan pada Elektronik Buku Pedoman Tabel Prasarana [21] Keterangan tambahan pada Elektronik Buku Pedoman Tabel Rombongan Belajar [22] Keterangan tambahan pada Elektronik Buku Pedoman Tabel Anggota Rombel [23] Keterangan tambahan pada Elektronik Buku Pedoman Tabel PTK [24] Keterangan tambahan pada Elektronik Buku Pedoman Tabel Peserta Didik [25] Penguncian nama, tempat lahir, tanggal lahir dan NUPTK pada tabel PTK [26] Jika memilih Perima KPS/KKS/PKH/KIP maka wajib mengisikan No. KPS/KKS/PKH/KIP pada form Peserta Didik [27] Jika memilih Layak diusulkan PIP maka wajib mengisikan Alasan layak PIP pada form Peserta Didik [28] Menambahkan unduhan F-PTK beserta dengan data yang sudah dimasukan [29] Fitur Tambah/Ubah akun PTK (username/password) untuk akses layanan kementerian [30] Kolom "No.Registrasi Perpustakaan" di tabel Prasarana [31] Kolom "Tgl Hapus Pembukuan" di tabel Prasarana [32] Kolom "Alasan Hapus Pembukuan" di tabel Prasarana [33] Kolom "Tgl Hapus Pembukuan" di tabel Sarana [34] Kolom "Alasan Hapus Pembukuan" di tabel Sarana [35] Kolom "Tgl Hapus Buku" di tabel Buku & Alat [36] Kolom "Alasan Hapus Buku" di tabel Buku & Alat [37] Kolom "Semester" di tabel Tunjangan [38] Kolom "SK Tunjangan" di tabel Tunjangan [39] Kolom "Tgl SK Tunjangan" di tabel Tunjangan [40] Filter status hapus buku prasarana di tabel Prasarana [41] Filter status hapus buku prasarana di tabel Sarana [42] Filter status hapus buku prasarana di tabel Buku/Alat [43] Tabel Riwayat Pekerjaan PTK [44] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Blockgrant [45] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Buku/Alat [46] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Program Inklusi [47] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Inpassing Non PNS [48] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Prasarana [49] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Tunjangan [50] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Beasiswa Peserta Didik [51] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Beasiswa PTK [52] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Prestasi Peserta Didik [53] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Riwayat Sertifikasi [54] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Sarana [55] Menonaktifkan data rincian PTK bila PTK bukan terdaftar di sekolah induk [56] Pengecekan otomatis jika ada pembaruan aplikasi terbaru dari server pusat [57] Penambahan validasi warning bahwa PTK harus memiliki email [58] Penambahan trigger/pemicu ketika ubah email di tabel PTK maka email di akun PTK akan mengalami perubahan JabatanTugasPtk

Kemdikbud Serahkan Hasil Ujian Nasional SMA Kepada Panitia SNMPTN

ijin share ya.
Bandung, 28 April 2016 --- Ujian Nasional tahun 2016 untuk jenjang SMA/SMK/MA/sederajad telah selesai dilaksanakan mulai dari tanggal 4 sampai 12 April dilanjutkan dengan UN Susulan bagi yang berhalangan hadir, hingga terakhir dilaksanakan pada tanggal 20 April 2016. UN tahun ini diikuti oleh 18.665 SMA/SMK dengan 1.441.002 siswa dan 9.819 SMK dengan 778.068 siswa, 5.542 PKBM dengan 258.921 peserta didik, serta 462 SMALB dengan 1.435 siswa. Seluruh pekerjaan siswa peserta UNKP telah selesai dipindai oleh 37 PTN. Data hasil pemindaian terakhir masuk pada tanggal 23 April 2016. Data tersebut kemudian digabung dengan hasil UNBK serta diproses penskorannya di Pusat Penilaian Pendidikan. Dari 3.247.027 siswa jenjang SMA/SMK/MA/sederajad tersebut terdapat 630.530 siswa yang mendaftar ke SNMPTN. Setelah melalui serangkaian verifikasi dan validasi, penskoran hasil UN untuk siswa yang mendaftar ke SNMPTN telah selesai digabung dengan biodata dari panitia SNMPTN pada hari Kamis 28 April 2016. Agar hasil UN tersebut dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam proses seleksi masuk ke Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur SNMPTN maka pada hari ini Kamis, 28 April 2016 dilakukan serah terima data hasil UN yang telah disinkronkan dengan data SNMPTN oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, kepada Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi yang diwakili oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Intan Ahmad. Selanjutnya data tersebut diserahkan kepada Panitia SNMPTN untuk dapat digunakan dalam proses seleksi mahasiswa baru. Pada kesempatan tersebut disampaikan pula Indeks Integritas Ujian Nasional masing-masing sekolah selama 5 tahun terakhir untuk bahan pertimbangan bagi para rektor dalam seleksi calon mahasiswa. Mendikbud berharap agar capaian siswa dalam Ujian Nasional dapat dimanfaatkan dalam memilih calon mahasiswa terbaik yang akan meneruskan pendidikan di PTN, melengkapi capaian-capaian siswa lainnya yang telah diolah oleh panitia SNMPTN. Dengan demikian keseluruhan prestasi dan capaian serta potensi siswa dapat digunakan untuk mendapatkan calon mahasiswa yang terbaik berdasar prinsip meritokratis, obyektif, transparan dan berkeadilan. Mendikbud juga menekankan perlunya memperhatikan Indeks Integritas Ujian Nasional dalam seleksi masuk PTN, karena kita ingin siswa-siswa yang jujur dan berintegritas serta sekolah-sekolah yang menjaga integritasnya lebih diutamakan dibanding sekolah yang berinteritas rendah. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menyambut baik penyerahan data hasil UN yang lebih awal dari jadwal semula tanggal 2 Mei karena akan memberi waktu yang lebih panjang bagi PTN untuk dapat memanfaatkan hasil UN tersebut dalam memilih calon mahasiswa. Sebagaimana tahun 2015, penyerahan hasil UN tahun ini dapat dilakukan oleh Puspendik lebih awal dari jadwal/rencana semula. Lancarnya pemrosesan data UN oleh Puspendik tak lepas dari dukungan penuh dari 37 PTN dalam memindai LJUN. Dengan adanya data tersebut para Rektor PTN dapat memilih calon mahasiswa secara lebih baik lagi, demikian disampaikan oleh Dirjen Belmawa Kemristek Dikti, Intan Ahmad yang mewakili Menristekdikti. Intan Ahmad juga berharap kerja sama yang erat antara kedua kementerian akan memastikan adanya integrasi vertikal antara pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi dalam sistem pendidikan Nasional. Senada dengan itu, dengan penyerahan hasil yang lebih awal, Rektor UNY, Rochmat Wahab, selaku ketua panitia SNMPTN yang hadir pada kesempatan ini menyampaikan harapan yang besar pada para rektor untuk dapat memanfaatkan secara optimal hasil UN SMA-MA-SMK tahun 2016. Ketua BSNP, Zainal Hasibuan, mengapresiasi panitia Pelaksana UN yang telah bekerja keras sehingga berjalan lancar dan bahkan bisa lebih awal memproses dan menyerahkan hasil ujian pada panitia SNMPTN. Totok Suprayitno, Kepala Balitbang Kemdikbud selaku Ketua Panitia Pusat UN mengapresiasi dukungan dan kerjasama yang bagus dari PTN, terutama 37 PTN yang terlibat langsung membantu kelancaran pemrosesan hasil pekerjaan siswa serta 4 PTN yang mendukung penuh pelaksanaan UN berbasis komputer. Totok berharap kerjasama saling melengkapi dan menguntungkan ini dapat memberi manfaat lebih bagi pemenuhan layanan pendidikan yang makin baik, efektif dan efisien di masa mendatang. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan menambahkan, insyaAllah hasil lengkap Ujian Nasional 2016 akan dapat diserahkan pada Kepala Dinas Provinsi pada tanggal 3 Mei 2016 untuk diumumkan pada tanggal 7 Mei 2016. Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan